Setelah gw memamerkan foto-foto gw di Miangas, banyak yang tanya gimana caranya kesana? well now I will share it with you then...
Introduction
Bagi yang belum tahu Miangas itu dimana, gw cerita dulu yaa. Miangas adalah pulau kecil seluas 3 Kilometer persegi yang terletak di Sulawesi Utara. Walaupun pulaunya super kecil tapi ia punya keiistimewaan (in a positive and negative way). Pertama, pulau ini terletak di perbatasan antara Filipina dan Indonesia. Faktanya pulau ini lebih dekat ke Filipina dibanding negara kita sendiri lho!. Kedua, pulau ini sudah menjadi sengketa sejak zaman kolonial, antara Belanda (saat itu menguasai hindia atau indonesia) dan Amerika Serikat (saat itu menguasai Filipina). Namun melalui Mahkamah Internasional diputuskan Pulau ini milik Belanda dan hingga saat ini Indonesia 'mewarisi' pulau tersebut.
Kehidupan Masyarakatnya bisa dibilang cukup miris. Bahan makanan pokok sulit didapat, mengingat tidak setiap saat akses transportasi dari pulau terdekat di Indonesia masuk ke pulau ini. Kebayang ga, satu-satunya penghubung dengan pulau terdekat (indonesia) adalah kapal laut dan kapal perintis yang hanya masuk 2 minggu sekali kesini. Tak jarang masyarakatnya harus berbelanja ke negara tetangga yang dapat ditempuh dalam waktu lebihsingkat. Barang-barang yang masuk pun tak bisa sembarangan dan dijaga ketat oleh militer dengan alasan Miangas adalah salah satu jalur masuk Teroris dari Filipina.
Mata pencaharian utama masyarakatnya adalah nelayan, tapi jika BBM mulai langka atau ada kejadian harga BBM pernah melambung hingga Rp.25.000/per liter mereka hanya bisa mengandalkan Kopra sebagai sumber penghasilan yang tak seberapa.
Walaupun begitu, pulau ini memiliki pemandangan laut dan pantai yang sangat indah. Disini kita bisa menikmati view laut pasifik dan pasir putih. Di pulau ini juga kita bisa lihat tugu atau monumen yang dibangun oleh pemerintah. Lo bisa lihat Monumen Santiago dekat dermaga, monumen paling baru yang dibuat pemerintah. Dua tugu lainnya bisa dilihat di sisi pantai yang lain. Katanya sih ada 7 tugu di pulau ini, tapi gw cuma ketemu 3 saja.
Hal lain yang bisa dilakukan, tentunya bercengkerama dan berdiskusi dengan warga sekitar. Mereka cukup welcome kalau ada orang luar Miangas yang berkunjung kemari. Kalian bisa berdiskusi dengan masyarakat asli sana tentang sejarah pulau ini dan kehidupannya. Gw yakin setelah itu kalian makin aware sama issue perbatasan dan makin bersyukur dengan hidup kalian. Ini salah satu hal yang gw suka ketika Traveling, you learn something from the journey, dari orang-prang baru yang lo temui especially local people. So ketika pulang lo ga cuma sekedar pamer foto dan cerita udah pernah jalan-jalan kesana. Gw aja yang cuma bersandar 2 jam disana masih terkenang-kenang perjalanan itu. Apalagi yang punya kesempatan untuk menginap disana ?
How to get there?
Jika lo berangkat dari Jakarta, perjalanan bisa ditempuh dengan pesawat ke Manado terlebih dahulu. Dari sini dapat dilanjutkan dengan Kapal Laut dari pelabuhan Bitung, dari Manado bisa ditempuh dengan kendaraan sekitar 2 jam. Dari pelabuhan Bitung lo harus menempuh 3 hari perjalanan untuk sampai ke Pulau Miangas (seru kan perjuangannya :p ). Kalo mo lebih seru lagi yaa naik kapalnya dari JKT a.k.a Tanjung Priok ke Bitung (4 hari 3 malem) trus lanjut dengan kapal lain (3 hari 2 malam). *jangan pingsan duluuuu...
Pilihan lain, jika punya budget lebih lo bisa langsung naik Lion Air mengambil tujuan JKT-Melonguane, yang biasanya berangkat hari Sabtu. Melonguane adalah satu-satunya ibukota kabupaten di kepuluan talaud yang memiliki bandar udara. Nah, dari sini pun lo tetep harus meneruskan perjalanan dengan kapal laut selama semalam untuk sampai ke Miangas. dari melonguane lo mesti naik semacam speedboat ga sampe 15 menit untuk ke pulau tetangga, karena kapalnya bersandar di pulau lain.
Alternative Transportation:
Kapal PELNI:
Tg.Priok-Bitung (manado)
Bitung-Miangas
(tarif bervariasi, soalnya ada 4 macam kelas plus Full AC)
info:
www.pelni.co.id (call centre: 021-79180606)
Pelni Tg.Priok: 021-43933196
Pelni Bitung: 0438-33848/31818
Kapal Perintis Meliku Nusa:
Bitung-Miangas
(sekitar 100-150 ribu, kelas ekonomi ga ada AC)
Pesawat:
LION AIR JKT- Melanguane
LION AIR Manado-Melanguane (sekitar 700-800 ribu)
www.lionair.co.id
Taksi plat hitam:
Bandara Manado (sam ratulangi)-Pelabuhan Bitung
bisa lo temui saat keluar bandara, biasanya Avanza warna abu-abu atau hitam.
Penginapan:
Jika mesti menginap di hotel karena menunggu jadwal kapal, gw sarankan kalian menginap di dekat pelabuhan Bitung, rate nya sekitar 100-150 ribu.
Untuk menginap di Miangas bisa menumpang dengan warga sekitar, tapi harus inget etikanya: bawa kebutuhan sembako ata uang untuk ucapan terima kasih.
*untuk cerita perjalanan gw,bisa liat di posting gw Miangas Assignment: The Unt*ld Stories
Introduction
Bagi yang belum tahu Miangas itu dimana, gw cerita dulu yaa. Miangas adalah pulau kecil seluas 3 Kilometer persegi yang terletak di Sulawesi Utara. Walaupun pulaunya super kecil tapi ia punya keiistimewaan (in a positive and negative way). Pertama, pulau ini terletak di perbatasan antara Filipina dan Indonesia. Faktanya pulau ini lebih dekat ke Filipina dibanding negara kita sendiri lho!. Kedua, pulau ini sudah menjadi sengketa sejak zaman kolonial, antara Belanda (saat itu menguasai hindia atau indonesia) dan Amerika Serikat (saat itu menguasai Filipina). Namun melalui Mahkamah Internasional diputuskan Pulau ini milik Belanda dan hingga saat ini Indonesia 'mewarisi' pulau tersebut.
Kehidupan Masyarakatnya bisa dibilang cukup miris. Bahan makanan pokok sulit didapat, mengingat tidak setiap saat akses transportasi dari pulau terdekat di Indonesia masuk ke pulau ini. Kebayang ga, satu-satunya penghubung dengan pulau terdekat (indonesia) adalah kapal laut dan kapal perintis yang hanya masuk 2 minggu sekali kesini. Tak jarang masyarakatnya harus berbelanja ke negara tetangga yang dapat ditempuh dalam waktu lebihsingkat. Barang-barang yang masuk pun tak bisa sembarangan dan dijaga ketat oleh militer dengan alasan Miangas adalah salah satu jalur masuk Teroris dari Filipina.
Mata pencaharian utama masyarakatnya adalah nelayan, tapi jika BBM mulai langka atau ada kejadian harga BBM pernah melambung hingga Rp.25.000/per liter mereka hanya bisa mengandalkan Kopra sebagai sumber penghasilan yang tak seberapa.
Walaupun begitu, pulau ini memiliki pemandangan laut dan pantai yang sangat indah. Disini kita bisa menikmati view laut pasifik dan pasir putih. Di pulau ini juga kita bisa lihat tugu atau monumen yang dibangun oleh pemerintah. Lo bisa lihat Monumen Santiago dekat dermaga, monumen paling baru yang dibuat pemerintah. Dua tugu lainnya bisa dilihat di sisi pantai yang lain. Katanya sih ada 7 tugu di pulau ini, tapi gw cuma ketemu 3 saja.
Hal lain yang bisa dilakukan, tentunya bercengkerama dan berdiskusi dengan warga sekitar. Mereka cukup welcome kalau ada orang luar Miangas yang berkunjung kemari. Kalian bisa berdiskusi dengan masyarakat asli sana tentang sejarah pulau ini dan kehidupannya. Gw yakin setelah itu kalian makin aware sama issue perbatasan dan makin bersyukur dengan hidup kalian. Ini salah satu hal yang gw suka ketika Traveling, you learn something from the journey, dari orang-prang baru yang lo temui especially local people. So ketika pulang lo ga cuma sekedar pamer foto dan cerita udah pernah jalan-jalan kesana. Gw aja yang cuma bersandar 2 jam disana masih terkenang-kenang perjalanan itu. Apalagi yang punya kesempatan untuk menginap disana ?
How to get there?
Jika lo berangkat dari Jakarta, perjalanan bisa ditempuh dengan pesawat ke Manado terlebih dahulu. Dari sini dapat dilanjutkan dengan Kapal Laut dari pelabuhan Bitung, dari Manado bisa ditempuh dengan kendaraan sekitar 2 jam. Dari pelabuhan Bitung lo harus menempuh 3 hari perjalanan untuk sampai ke Pulau Miangas (seru kan perjuangannya :p ). Kalo mo lebih seru lagi yaa naik kapalnya dari JKT a.k.a Tanjung Priok ke Bitung (4 hari 3 malem) trus lanjut dengan kapal lain (3 hari 2 malam). *jangan pingsan duluuuu...
Pilihan lain, jika punya budget lebih lo bisa langsung naik Lion Air mengambil tujuan JKT-Melonguane, yang biasanya berangkat hari Sabtu. Melonguane adalah satu-satunya ibukota kabupaten di kepuluan talaud yang memiliki bandar udara. Nah, dari sini pun lo tetep harus meneruskan perjalanan dengan kapal laut selama semalam untuk sampai ke Miangas. dari melonguane lo mesti naik semacam speedboat ga sampe 15 menit untuk ke pulau tetangga, karena kapalnya bersandar di pulau lain.
Alternative Transportation:
Kapal PELNI:
Tg.Priok-Bitung (manado)
Bitung-Miangas
(tarif bervariasi, soalnya ada 4 macam kelas plus Full AC)
info:
www.pelni.co.id (call centre: 021-79180606)
Pelni Tg.Priok: 021-43933196
Pelni Bitung: 0438-33848/31818
Kapal Perintis Meliku Nusa:
Bitung-Miangas
(sekitar 100-150 ribu, kelas ekonomi ga ada AC)
Pesawat:
LION AIR JKT- Melanguane
LION AIR Manado-Melanguane (sekitar 700-800 ribu)
www.lionair.co.id
Taksi plat hitam:
Bandara Manado (sam ratulangi)-Pelabuhan Bitung
bisa lo temui saat keluar bandara, biasanya Avanza warna abu-abu atau hitam.
Penginapan:
Jika mesti menginap di hotel karena menunggu jadwal kapal, gw sarankan kalian menginap di dekat pelabuhan Bitung, rate nya sekitar 100-150 ribu.
Untuk menginap di Miangas bisa menumpang dengan warga sekitar, tapi harus inget etikanya: bawa kebutuhan sembako ata uang untuk ucapan terima kasih.
*untuk cerita perjalanan gw,bisa liat di posting gw Miangas Assignment: The Unt*ld Stories