Friday, 10 June 2011

Conquering (MySelf at) Gunung Gede Part 1 (From Jkt to Kandang Badak)


-->
Sudah seminggu yang lalu gw menyelesaikan perjalanan gw ke Gunung Gede. Pegel-pegelnya masih berasa, begitu juga pengalamannya begitu membekas dihati. *alaahhh.

Perjalanan ini sangat berkesan terutama bagi sebagian besar orang dari kami yang baru pertama kali naik gunung atau yang sudah lama ga naik gunung dan ga sadar umur… *tunjuk tangan* hahaha…



Rencana perjalanan ini tercetus dari salah satu status FB anggota ‘ embrio’ Klub Jalan-jalan Alumni FEUI yang ngiri sama anggota lain yang pada sibuk jalan sendiri. Tim ini terdiri dari delapan orang, tiga orang cewek dan lima orang cowok dengan latar belakang berbeda-beda. 2 orang pegawai BUMN, 1 orang PNS, 1 orang preman tanah abang, 1 orang pegawai swasta, 1 orang mahasiswa, dan 1 orang yang baru jadi pengangguran bermartabat (soalnya nganggur karena kehendak sendiri, bukan di pecat…hehehe).

Overprepared?
Setelah kesepakatan dan diskusi di Status FB salah satu anggota klub, Akew ketua Tim perjalanan mulai ngasih kita direction mengenai persiapan pendakian Gunung. Dia message kami melalui FB tentang daftar barang yang harus dibawa, gw kebingungan sendiri, melototin daftar barang bawaan sampe dua lembar begitu?! sampe segitunya kah harus bawa sleeping bag, matras, peniti, kapas, ini mo ke Rinjani apa Gede sih? Perasaan ga segitunya deh. Gw sempet kesulitan mencari jaket tebal dan ponco buat pengganti raincoat. (dan baru nyadar pentingnya barang-barang itu waktu diatas gunung..hehe..maap ya kew).

Tiga Kloter keberangkatan
Keberangkatan awal Tim ke cibodas (pos awal Gn Gede) ini dibagi menjadi 3 kloter. Pertama si Akew yang harus ngejar waktu biar bisa daftar sebelum jam 16.30 sore supaya kita bisa mulai naik malam hari) kloter 2 ( Gw, Fajar, Eka dan Ninis) tim yang males ikut akew dan ga tergoda sama rayuan ketua Tim 3 Eric yang nyogok Magnum kepada siapapun yang mo ikut sama dia brangkat sore. 2 orang yang kena rayuan eric adalah Asep dan Gifar (padahal sampe sekarang magnumnya blom dibayar -_- )

Kloter gw mulai naik bis dari kampung rambutan dengan kemacetan yang luar biasa. Mulai dari efek long weekend sampe efek Wakil presiden yang ternyata sedang ada acara di sekitar Puncak. Peraturan yang tidak membolehkan kendaraan ukuran besar melalui jalur puncak, membuat bis yg gw tumpangi harus muter2 untuk mencari jalan tikus. Alhasil kami baru sampe sekitar jam 7 malam. Sampe cibodas kami langsung mencari ketua tim kami Akew, kita menemukan akwe tertidur di bangku salah satu warung berbantal backpack sambil megang Al-Quran yang gw rasa udah khatam 3x saking lamanya nunggu kita..hahaha.

Sambil mengisi perut dengan makan indomie+nasi+lauk dari ibu, kami pun mengobrol sambil menunggu tim kloter 3. Mereka datang satu jam kemudian. Setelah semua tim sholat dan makan, kami memutuskan menginap di warung makan yang memang menyediakan ruangan khusus untuk bermalamnya para pendaki gunung.

(BadNews, karena hari ini hari libur, maka pos pendakian tutup lebih awal jam 15.30, maka kamipun harus delay keberangkatan menjadi besok pagi saat Pos Pendakian kembali buka jam 9)

Sebelum tidur, akew sang ketua tim m'briefing kami untuk keberangkatan esok hari. Setelah briefing ternyata sebagian besar dari kami belum ngantuk, kami pun tenggelam dalam aimless conversation yang sangat seru. Mulai dari ngegosipin temen2 kami yang mo nikah, Curcol nya pegawai BUMN dan PNS, konfirmasi sang ketua tim atas masa lalu nya (hahaha), sampe karakter psikologi sanguinis-melankolis-pragmatis-plegmatis yang diperkenalkan oleh eric. Sekitar jam setengah satu pagi satu persatu anak mulai tertidur.

Let the Journey begins!
Sesudah sholat subuh,sarapan, repacking barang bawaan, dan mandi bebek (kenapa gw sebut bebek? karena SUMPAH AIRNYA DINGIN BANGET! gw pun hanya berani cuci muka dan ciprat sana-sini) maka kami berangkat ke pos pendakian sekitar jam 9 pagi. Setelah Agak lama menunggu akew di pendaftaran kami pun memulai perjalanan! (baru jalan seratusan meter kok gw udah ngos-ngos n keringetan yak *hoshh hoshhh)

Track pertama gunung ini masih berbaik hati memberikan tangga2 yang terbuat dari batu, jembatan dari kayu-kayu., dan jalan yang masih terhitung landai. Sekitar satu jam perjalanan, track mulai berbentuk jalan kecil dari batu2.

Pemandangan pertama yang kami lihat adalah telaga biru. Ga bisa lama-lama disini dan berfoto2 karena kami harus kejar waktu utk sampai pos kandang badak sebelum gelap. Sekitar 3 jam kemudian kami sampai di pos pertama: Panyancangan. Istirahat dengan nutrijell buatan Eka dan peregangan otot yang dipimpin kang Asep, kami siap brangkat kembali ke pos selanjutnya, Pos Air panas.

Pos Air Panas. Spot ini adalah spot yang cukup menegangkan, karena kita harus berjalan diatas aliran sungai airpanas (Banget!) plus kadang dengan jarak pandang minim dan bertumpu pada batu-batu kali, sementara sebelah kanan kami hanya jurang menganga yang dilindungi tambang2 terbuat dari besi.

Disini ketakutan pertama gw diuji, takut sama ketinggian, gw takut banget kepeleset dari batu yang membuat gw sempet berhenti lama, sampe akew yang jalan dibelakang gw harus nyusul duluan untuk nunjukin jalur batu-batu aman.

Sekitar jam 3 sore kami akhirnya sampai di Di pos air Panas. Disini kami istirahat cukup lama untuk sholat dan menghangatkan badan dengan air jahe. Fajar dan akew harus berangkat duluan untuk membuat tenda di Pos Kandang Badak. Disini gw pun menyempatkan diri merendam kaki, cuci muka, dan wudhu dengan aliran air panas dari sungai kecil itu.Segerrrr...!

Ketika akan berangkat menyusul akew dan fajar, hujan turun makin deras--kamipun men-delay perjalanan. Sekitar pukul 4 sore setelah hujan agak reda kami berenam meneruskan perjalanan ke Kandang badak. Karena kami khawatir hujan akan turun lebih deras, kami harus memakai raincoat/ponco dalam perjalanan ini. Dalam keadaan badan yang basah dan capek, ditambah track yang licin, naik-turun, becek, dan jalur yang kadang tidak terlihat--gw bener bener hopeless. Ditambah lagi langit yang makin gelap dan waktu menunjukkan pukul stengah 6 tapi kami ga kunjung sampai ke kandang badak. Saat break terakhir (sebelum sampai kandang badak), entah kenapa tiba2 perjalanan dimudahkan, track-nya makin landai dan perjalanan cukup ringan dan anehnya ga ada dari kami yang minta break dalam waktu yang lama, kalo ga salah itung2 ini kayanya rally terpanjang kita. Dalam keadaan yang bener2 hopeless dan langit udah bener2 gelap (hampir kita ngeluarin senter untuk bantuan penerangan) tiba2 kita nemu palang besi informasi yg cukup gede : kita sampe KANDANG BADAK!!! Reflek lah anak2 manggil2 (baca : teriak) akew dan fajar diantara tenda-tenda pendaki, ga sabar rasanya menemukan tenda secara kita udah basah n kedinginan. Setelah buat keributan diantara tenda-tenda pendaki, kami melihat fajar memanggil kami. Finally!!!

*Off The Record sindrom drama queen gw keluar, gw agak mewek karena perubahan emosi yg drastis dari Totally Hopeless ke RELIEVE* (drama queen bgt kan?)
~Bersambung~